“Potensi batik Sendang Lamongan sangat bagus karena motif pesisirnya. Dan harapannya tidak meninggalkan pakem motif yang ada seperti Paduraksa, Singo Mengkok, Melati, Merak dan kekayaan laut,” ucap Lintu Tulistyantoro Ketua Kibas, Senin, (8/10/2018).
Kesempatan ke Lamongan sebagai runtutan peringatan Hari Batik Nasional, yang dikemas dengan Itinerary Singo Mengkok trip batik Lamongan, dikatakannya, adalah sebagai upaya untuk melanggengkan Batik Sendang.
“Kita menggali sejarah Batik Sendang, motif dan perkembangannya, serta strategi untuk pemasarannya. Mengingat setiap daerah juga rata-rata punya batik daerahnya,” tutur Lintu.
Trip yang dijalankan Kibas dengan cara berkunjung ke masing-masing pengrajin dan pengusaha batik di Sendang Duwur, kemudian dilanjutkan memberikan edukasi dengan menggelar sarasehan di Balai Desa Sendang Agung.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan, M Zamroni, menilai, trip Kibas ini sebagai bentuk dedikasi Kibas, mengedukasi dan menyosialisasikan Batik Sendang ke masyarakat Jawa Timur.
“Salah satunya itu bagaimana lebih mengenalkan Batik Sendang ke luar,” kata Zamroni.
Bahkan, dikatakannya, hanya melakukan trip dan sarasehan, komunitas dengan anggota lebih dari 600 orang dari berbagai kalangan ini juga memberi income bagi pengrajin batik.
“Di trip ini banyak melakukan transaksi pembelian langsung ke pengrajin Batik,” kata Zamroni.
Tak berhenti di Sendang Duwur saja, Kibas akan kembali berbagi dan mengajarkan kemampuan membatik ke warga Lamongan. “Besok tanggal 11 lanjut latihan membatik buat ibu-ibu di kantor PKK,” ucapnya. (*)